Selasa, 27 Maret 2012



Jumat, 16/03/2012 11:03 WIB | Arsip | Cetak   Kirim Pertanyaan
Assalaamu'alaikum wr wb
Ust Andan yang saya hormati, beserta segenap kru eramuslim.com
saya ingin membangun rumah di atas tanah 6 x 14. Rumah minimalis yang kecil. Hanya 2 kamar saja. hingga biaya nya tidak terlalu besar.
Bagaimana tampilannya ? agar tetap murah namun juga tampil trendi seperti bangunan masa kini
demikian pertanyaannya, terimakasih sekali atas tanggapannya
waslkm. wr. wb.
Cecep

Jawaban

Assalaamu'alaikum wrwb
Pak Cecep dan netters eramuslim yang kami hormati, terimakasih atas kesetiaannya dan kunjungannya ke eramuslim. Dari Gontor Putri Ngawi sini saya sampaikan rasa terimakasih yang mendalam. Semoga silaturahi kita senantiasa dijaga oleh Allah.
Kemarin saya tiba di Solo. Dan kini tengah berkunjung ke pondokan si sulung. Alhamdulillah sudah tahun ke 4 disini. Dan alhamdulillah pula dengan segenap fasilitas yang ada saya dapat on line dengan jelas dan mudah.
Kini kita sapa Pak Cecep yang menginginkan rumah mungil. Untuk itu saya buat denahnya sederhana saja. 2 kamar tidur dengan ukuran 2,5 x 3 m sudah cukup untuk kebutuhan keluarga muda.
Ruang tengahnya 'blong' saja. Agar peletakan furniture mudah. dan juga dapur dapat diselipkan di belakang. Hingga ruang besar ini menjadi multifungsi. Mulai dari ruang tamu, r keluarga, r makan dan dapur.
Atapnya juga sederhana. Dengan 2 atap pelana besar dan pelana kecil. Hingga biaya konstruksi nya murah meriah. Namun tetap sedap dipandang mata karena ada undakan atap.
Teras depan menggunakan atap pet beton memanjang. Mulai dari teras hingga ke jendela kamar. Hal ini membuat kesan rumah menjadi lapang. Apalagi warna yang dominan adalah warna putih lembut. Semakin menambah kesan lebar.
Warna menyolok hanya ada pada dinding kamar. Bersama batu alam hitam bergaris menjadikan fasade rumah ini tampil trendi. Minimalis yang hemat biaya. Jadi murah meriah namun tetap cantik segar.
Demiikian ulasan disain kali ini. Semoga bermanfaat bagi anda para keluarga muda yang menginginkan rumah kecil mungil. Sebelum kita berpisah, mari kita berdoa untuk saudara-saudara kita di Palestina. Bumi mereka kembali merana. Setelah perang angkara murka berkobar lagi.
Allahummanshur mujahidiina fi filistin. Ya Allah, berilah pertolongan kepada saudara kami di Palestina yang tengah berjuang. Ya Allah, berilah mereka keteguhan dan kesabaran. dan berilah kami kekuatan untuk membantu mereka.
Netters sekalian, sebentar lagi waktu jum'at tiba. Mari kita bersiap-siap untuk menunaikannya. Dan banyak berdoa karena saat-saat doa makbul akan tiba. Akhirul kalam,
Wassalaamu'alaikum wrwb

Sukses adalah Hak Saya: Bila Semuanya Gagal, Lalu Apa?

Prinsip Utama 20 : Tekun, mengerahkan segenap daya, dan masih gagal juga.
 Apa yang harus kita lakukan?
Apa yang kita lakukan jika telah berusaha dengan tekun, dan telah mengerahkan sepenuh tenaga, tetapi masih gagal? Dengan kata lain, bagaimana jika semuanya gagal? Saat gagal menimpa, meskipun lelah dan kecewa berat, jangan matikan energi kreatif Anda. Tetaplah berpikir kreatif.
Sempurnakan idea atau produk yang ada, atau hasilkan produk baru atau usaha baru yang mungkin belum terpikirkan.
Jangan terpaku pada karir dan ketrampilan yang dimiliki, yang terlalu lama bersandar pada lingkungan di mana kita dibesarkan atau selama ini bergulat. Kadangkala apabila seseorang gagal setelah berusaha dengan tabah dan mengerahkan sepenuh tenaga untuk sekian lama, mungkin tiba saatnya ia mengkaji kembali bidang yang digeluti dan menilai apakah ia mampu untuk mendapatkan apa yang diinginkannya di bidang tersebut.
Banyak cara untuk mencapai tujuan hidup. Sebagian lebih cepat atau lebih lambat daripada yang lain. Sebagian kurang berisiko tetapi lebih lambat daripada yang lain. Saran kami, janganlah terlalu kaku mengatakan bahwa Anda tidak bisa berubah. Saya sendiri, kerap berubah seiring dengan perkembangan input dan stimulasi kondisi di sekitar saya. Tanpa itu, bagaimana mungkin saya menyusun sebuah buku, memberi pencerahan bagi banyak orang?
Pernahkah Anda bertanya bagaimana orang Jepang bangkit kembali dari kehancuran PD II untuk menjadi pengusaha ekonomi yang unggul saat ini? Dulu ketika masih anak-anak saya masih ingat bagaimana banyak orang ragu akan produk-produk Jepang yang dinilai murahan, tidak berkualitas, dan stigma jelek lainnya. Tapi sekarang, seakan-akan sulit bagi kita untuk hidup tanpa barang-barang buatan Jepang di dalam rumah kita. Ini tidak hanya berlaku di negara kita saja, tetapi bahkan di seluruh dunia.
Orang-orang Jepang tidak menciptakan mobil. Tidak juga kamera, kulkas, televisi, AC, mesin cuci, penghisap debu, film atau sistem perangkat audio berkualitas tinggi. Mereka tidak menciptakan banyak benda. Yang mereka lakukan hanyalah “meniru,” menyempurnakan dan memperbaiki barang yang sudah ada. Mereka menggunakan “kreativitas” untuk menyempurnakan barang yang sudah ada, dan lihatlah kesuksesan mereka sekarang.
Jika Anda menyadari bahwa Anda tidak berhasil mencapai tujuan Anda pada suatu pekerjaan di mana Anda telah dilatih untuk melakukannya, latihlah atau lengkapi diri Anda dengan pekerjaan yang memberi peluang meraih sukses dimasa depan dengan lebih baik. Janganlah menggantungkan diri Anda pada satu ketrampilan saja. Ingat, manusia mempunyai kemampuan untuk mempelajari keterampilan baru dan menerjuni bidang usaha lain. Jangan memercayai bahwa seseorang harus hidup dan mati dalam satu bidang saja. Jika orang lain dapat sukses, Anda juga bisa.
”Ketahuilah apa yang akan Anda lakukan, lakukanlah dan jangan menunda kembali. Jika Anda membuat kesalahan, buatlah kesalahan yang hebat. Seperti orang yang sampai di persimpangan jalan dan bertanya; arah manakah yang perlu saya tuju, arah sana atau sini? Pergi saja! Pilih satu arah dan pergilah. Unsur masa itu pasti ada. Segala sesuatu mempunyai waktu dan tempat yang wajar,” Gum Rutt.
Mereka Sepantasnya Berputus Asa
1. Albert Einstein dikatakan, “Bolot, tidak suka bergaul, dan senantiasa hanyut dalam khayalan bodohnya.”
2. Henry Ford pernah gagal dalam bisnis dan bangkrut sebanyak 5 kali.
3. Semasa kuliah, Louis Pasteur adalah seorang mahasiswa sederhana di mana dia mendapat peringkat nomor 15 dari 22 orang mahasiswa lain dalam mata kuliah kimia.
4. Guru Thomas Edison pernah mengatakan bawa dia terlalu bodoh untuk belajar sesuatu.
5. Walt Disney pernah dipecat oleh seorang redaktur surat kabar karena kekurangan ide.
6. Semasa Sylvester Stallone menjalani ujian di Universitas Dexel, dia diberitahu bahwa peluang masa depannya hanyalah sebagai seorang tukang reparasi elevator. Dengan demikian ayahnya yang sering memukul mengatakan bahwa dia adalah seorang anak yang tidak bisa diharapkan
7. Akio Morita, pendiri SONY Corporation adalah murid yang bodoh. Ia ­menempati peringkat terakir dari 180 murid di kelas ilmu pastinya.
8. Pendiri Federal Express pernah diberitahu bahwa idenya tidak masuk akal dan diberi nilai merah (tidak lulus) oleh profesor di universitasnya. Tiga ­puluh tahun kemudian, Federal Express menjadi sebuah perusahaan ­ekspedisi ekspres yang terbesar di dunia dengan 128.000 orang karyawan dan mempunyai modal lebih dari US$ 7 miliar.

Cara Salam Ketika Shalat


Ada beberapa riwayat yang menjelaskan tata cara salam ketika shalat, di antaranya:

Dari Ali radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda,
مِفْتَاحُ الصَّلَاةِ الطُّهُورُ وَتَحْرِيمُهَا التَّكْبِيرُ وَتَحْلِيلُهَا
Kunci shalat adalah bersuci, yang mengharamkan (dari berbicara) adalah takbir, dan menghalalkan (untuk berbicara) adalah salam.” (HR. Abu Daud no. 56, At-Tirmizi no. 3, dan Ibnu Majah no. 271)
Dari Sa’ad bin Abi Waqqash radhiallahu ‘anhu beliau mengatakan,
كُنْتُ أَرَى رَسُولَ اللَّهِ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ حَتَّى أَرَى بَيَاضَ خَدِّهِ
“Aku pernah melihat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam memberi salam ke arah kanan dan kiri (dalam shalat) hingga aku melihat putihnya pipi beliau.” (HR. Muslim no. 582)
Dari Abdullah bin Mas’ud radhiallahu ‘anhu dari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam,
أَنَّهُ كَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ وَعَنْ يَسَارِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
“Bahwasanya beliau mengucapkan salam ke arah kanan dan kiri seraya mengucapkan, ‘ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH’.” (HR. Abu Daud no. 845, At-Tirmizi no. 295, An-Nasai no. 1303, dan Ibnu Majah no. 906)
Dari Wail bin Hujr radhiallahu ‘anhu dia berkata,
صَلَّيْتُ مَعَ النَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ فَكَانَ يُسَلِّمُ عَنْ يَمِينِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ وَعَنْ شِمَالِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ
“Aku shalat di belakang Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, maka beliau memberi salam ke arah kanan dengan mengucapkan ‘ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH’,” dan ke arah kiri dengan mengucapkan ‘ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH’.” (HR. Abu Daud no. 997 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani dalam Al-Irwa`: 2:31, 32)
Ibnu Umar menceritakan,
وَذَكَرَ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللَّهِ عَنْ يَـمِينِهِ السَّلَامُ عَلَيْكُمْ عَنْ يَسَارِهِ
Beliau membaca ‘ASSALAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH’ dengan menoleh ke kanan, dan membaca ‘ASSALAMU ‘ALAIKUM’ dengan menoleh ke kiri. (HR. Nasa’i 1321 dan dinyatakan Hasan Shahih oleh Al-Albani)
Kemudian disebutkan dalam hadis dari A’isyah radliallahu ‘anha, beliau menceritakan,
أَنَّ النَّبِىَّ -صلى الله عليه وسلم- كَانَ يُسَلِّمُ فِى الصَّلاَةِ تَسْلِيمَةً وَاحِدَةً تِلْقَاءَ وَجْهِهِ ، يَمِيلُ إِلَى الشِّقِّ الأَيْمَنِ شَيْئًا أَوْ قَلِيلاً
“Sesungguhnya Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam melakukan sekali salam ketika shalat dengan menghadap ke depan, kemudian beliau menoleh sedikit ke kanan.” (HR. Ibn Khuzaimah dalam shahihnya no. 706, Hakim dalam Mustadrak no. 805, An-Nasai dalam Al-Kubro no. 1454 dan dinyatakan shahih oleh Al-Albani)
Kesimpulan:
Berdasarkan keterangan di atas dapat kita simpulkan bahwa ada 4 cara salam dalam shalat:

Pertama, menoleh ke kanan dengan membaca: ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAHI WA BARAKAATUH, dan menoleh ke kiri dengan membaca: ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH.
Kedua, menoleh ke kanan dengan membaca: ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, demikian pula ketika menoleh ke kiri. (kanan-kiri sama).
Ketiga, menoleh ke kanan dengan membaca: ASSALAAMU ‘ALAIKUM WA RAHMATULLAH, dan menoleh ke kiri dengan membaca: ASSALAAMU ‘ALAIKUM.
Keempat, menoleh ke kanan sedikit dan hanya membaca: ASSALAAMU ‘ALAIKUM, tanpa menoleh ke kiri.
Allahu a’lam
Dijawab oleh Ustadz Ammi Nur Baits (Dewan Pembina remaja muslim bersatu)
Artikel